Jl. Tebet Barat Dalam Raya No.12, Jakarta 12810 info@geibtechforlearning.org +6221 2854 2020

Susi Pudjiastuti Melindungi Sumber Daya Laut Demi Menolong Indonesia Menuju Ekonomi Biru

Indonesia mengadakan Konferensi Kelautan Kita yang kelima di Bali di tengah perjuangannya melawan penangkapan ikan ilegal, tidak diadukan dan tidak ditata dan upaya untuk mendirikan prinsip-prinsip penangkapan ikan yang berkelanjutan. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berbagi dengan Gemma Holliani Cahya dari The Jakarta Post, Ina Parlina, M. Taufiqurrahman dan Kornelius Purba kegiatan pemerintah Indonesia guna konferensi, yang dilangsungkan hingga Selasa.

Pertanyaan: Apa yang kita pikirkan dan harapkan dari Konferensi Kelautan Kita?

Jawaban: Pertama, ialah suatu kehormatan untuk Indonesia untuk diamanatkan sebagai tuan lokasi tinggal Konferensi Kelautan Kita yang kelima.

Kedua, kami bangga dengan kinerja kami dalam mengembangkan samudera kami, dan ini ialah kesempatan untuk kami untuk mengindikasikan pencapaian kami dalam pembangunan ekonomi biru, yang bergantung pada dua pilar utama: kedaulatan dan keberlanjutan. Berdasarkan dua pilar ini, kami telah menjangkau keberhasilan signifikan dalam memerangi penangkapan ikan ilegal, tidak diadukan dan tidak diatur. Ini sejalan dengan tren dunia di mana anda menyadari bahwa tersebut bukan masalah negara bagian. Hanya terdapat One World One Ocean.

Stok yang habis, kehancuran ekosistem dan kelestarian laut akan memprovokasi kesehatan dan produktivitas secara borongan dari lautan kita. Mengapa? Karena di industri perikanan, ada tidak sedikit ikan yang bermigrasi. Sebagai contoh, 68 persen dari stok tuna sirip kuning dunia hadir di Laut Banda di Maluku, lantas mereka berkeliling dunia sebelum pulang ke Laut Banda guna bertelur kembali.

Kami tidak bermaksud memamerkan peradaban kami, namun kami butuh berbagi empiris kami. Ketika satu negara peduli dan negara beda mengikutinya, pada akhirnya semua lautan bakal menjadi lebih produktif.

Sebagai unsur dari komunitas dunia, Indonesia sudah secara aktif berpartisipasi guna berpegang teguh pada komitmen ini. Bagi menghadapi perusakan laut, misalnya, Indonesia sudah berjanji guna melestarikan selama 20 juta hektar lautan guna konservasi pada tahun 2020. Kami telah menjangkau target. Sekarang terdapat 161 website di semua Indonesia yang didedikasikan guna konservasi laut.

Kami pun mengkampanyekan pengurangan sampah plastik di lautan kami. Pemerintah berkomitmen guna memangkasnya sampai 40 persen pada tahun 2025 dan 70 persen pada tahun 2030. Kami sedang di urutan kedua di dunia dalam urusan berkontribusi terhadap sampah plastik di lautan. Targetnya paling ambisius, tetapi saat semua kementerian bersangkutan, lembaga negara, masyarakat sipil, dan orang-orang bekerja bersama, saya dan anda bisa mewujudkan komitmen tersebut.

Sejak konferensi keempat di Malta tahun lalu, peradaban apa yang telah diciptakan Indonesia?

Tahun ini, kami telah menambah area konservasi laut kami sebesar 2 juta ha. Perkembangan yang sangat menonjol ialah di Indonesia unsur timur. Wilayah terbesar ialah Laut Sawu, yang merangkum 3,5 juta ha. Kami melestarikannya dengan pertolongan para pemimpin masyarakat dan masyarakat setempat. Pemerintah memungut inisiatif dan memimpin upaya untuk meluangkan sumber daya guna melestarikan distrik laut yang dilindungi.

Berdasarkan keterangan dari Anda apa yang bakal terjadi pada warisan Anda andai Anda meninggalkan kantor?

Kementerian seharusnya tidak bergantung pada menteri. Siapa juga yang memegang jabatan tersebut harus mengemban tugas-tugas konstitusional. Apa yang saya kerjakan bukanlah Susi yang melakukannya. Susi melulu mengeksekusinya. Negara tidak bisa bergantung pada menteri individu. Negara seharusnya tidak melulu bergantung pada Presiden juga. Saya harap siapa juga yang menggantikan saya akan memungut tindakan laksana itu.

Apa yang sudah kita pelajari dalam empat tahun terakhir ialah bahwa andai Anda tidak melakukannya dengan teknik itu, tersebut (memancing ilegal) bakal terulang kembali. Suatu kali, kami menyita satu perahu tiga kali, yang tidak masuk akal untuk saya.

Memiliki efek jera ialah salah satu teknik terbaik untuk mengayomi kedaulatan lautan kita. Mengapa? Karena dengan 97.000 kilometer garis pantai dan 5,8 juta kilometer persegi ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), tidak mungkin untuk kita guna berpatroli sepanjang waktu. Jadi, Anda mesti menemukan rasa hormat, guna meyakinkan bahwa orang-orang fobia pada anda dan takut menginjak perairan anda secara ilegal. Kita mesti paling teguh, powerful dan konsisten. Dan efek jera melulu akan bermanfaat jika anda konsisten.

Ketika kami tidak konsisten, mereka bakal datang lagi, sebab ini ialah bisnis besar. Kegiatan penangkapan ikan ilegal, tidak diadukan dan tidak ditata ini bernilai jutaan dolar. Maksud saya, saya dan anda bisa melihat kini apa yang telah saya dan anda lakukan sejauh ini. Kami mempunyai penilaian stok ikan masing-masing dua tahun dan, pada tahun 2016, jumlahnya bertambah dua kali lipat dari 6,5 juta ton menjadi 12,5 juta ton.

Pada ketika yang sama, kami sukses meningkatkan konsumsi ikan dari 36 kilogram per orang masing-masing tahun menjadi 46 kg. Kami sudah menghasilkan 2,5 juta ton ikan tanpa menambah impor.

Berapa tidak sedikit ikan yang anda ekspor sekarang?

Selama empat tahun terakhir, ekspor terus tumbuh antara 4 dan 11 persen. Dan harga ikan di domestik berkontribusi terhadap deflasi kami, yang berarti tersebut membantu orang untuk melakukan pembelian dan mengkonsumsi lebih tidak sedikit ikan dalam jumlah dan kualitas. Adalah baik untuk menambah kualitas sumber daya insan kita. Kami bercita-cita mempunyai orang yang lebih sehat dan lebih pintar. Lebih tidak sedikit konsumsi ikan akan menolong kita menanggulangi masalah anak-anak yang stunted.

Sekarang, produk dalam negeri bruto kami dari sektor perikanan kami ialah nomor satu di Asia Tenggara. Impor ikan kami sudah menurun nyaris 70 persen semenjak 2014, sedangkan ekspor meningkat. Mengapa? Karena kini kita menciduk ikan yang lebih berkualitas. Itulah sebabnya kami berpindah ke apa yang dinamakan ekonomi biru, yang pada dasarnya ialah produktivitas yang berkelanjutan melewati pengelolaan pemerasan yang tepat.